Kimia mempelajari komposisi, struktur, dan
sifat zat kimia dan transformasi yang dialaminya.
Kimia (dari bahasa Arab “seni transformasi” dan bahasa Yunani khemeia
“alkimia“) adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau
materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta
interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga
mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk
menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern,
sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada
gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom.
Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu
lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran,
bioinformatika, dan geologi [1]. Koneksi ini timbul melalui berbagai
subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu.
Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika
terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau
antara materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama
termodinamika. Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam
reaksi kimia, yang mengubah satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat
lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh pertimbangan entalpi, seperti ketika
dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen elemental bereaksi
membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat difasilitasi
dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat dalam
media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang
mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (seperti radiasi
elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani
analisis zat kimia, baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalam
spektroskopi.
Semua materi normal terdiri dari atom atau komponen-komponen subatom yang
membentuk atom; proton, elektron, dan neutron. Atom dapat dikombinasikan untuk
menghasilkan bentuk materi yang lebih kompleks seperti ion, molekul, atau
kristal. Struktur dunia yang kita jalani sehari-hari dan sifat materi yang
berinteraksi dengan kita ditentukan oleh sifat zat-zat kimia dan interaksi
antar mereka. Baja lebih keras dari besi karena atom-atomnya terikat dalam
struktur kristal yang lebih kaku. Kayu terbakar atau mengalami oksidasi cepat
karena ia dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suatu reaksi kimia
jika berada di atas suatu suhu tertentu.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi
kimianya. Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki
energi paling rendah adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis
fase ini, fase plasma hanya dapat ditemui di luar angkasa yang berupa bintang,
karena kebutuhan energinya yang teramat besar. Zat padat memiliki struktur
tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau gaya lemah lain yang
mencoba merubahnya. Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan
akan mengalir bersama gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak
sebagai partikel bebas. Sementara itu, plasma hanya terdiri dari ion-ion yang
bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih mencegah ion-ion ini bersatu
menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga fase pertama adalah
dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume dan bentuk
yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap,
sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.
Air (H2O) berbentuk cairan dalam suhu kamar karena molekul-molekulnya terikat
oleh gaya antarmolekul yang disebut ikatan Hidrogen. Di sisi lain, hidrogen
sulfida (H2S) berbentuk gas pada suhu kamar dan tekanan standar, karena
molekul-molekulnya terikat dengan interaksi dwikutub (dipole) yang lebih lemah.
Ikatan hidrogen pada air memiliki cukup energi untuk mempertahankan molekul air
untuk tidak terpisah satu sama lain, tapi tidak untuk mengalir, yang
menjadikannya berwujud cairan dalam suhu antara 0 °C sampai 100 °C pada
permukaan laut. Menurunkan suhu atau energi lebih lanjut mengizinkan organisasi
bentuk yang lebih erat, menghasilkan suatu zat padat, dan melepaskan energi. Peningkatan
energi akan mencairkan es walaupun suhu tidak akan berubah sampai semua es
cair. Peningkatan suhu air pada gilirannya akan menyebabkannya mendidih (lihat
panas penguapan) sewaktu terdapat cukup energi untuk mengatasi gaya tarik
antarmolekul dan selanjutnya memungkinkan molekul untuk bergerak menjauhi satu
sama lain.
Ilmuwan yang mempelajari kimia sering disebut kimiawan. Sebagian besar kimiawan
melakukan spesialisasi dalam satu atau lebih subdisiplin. Kimia yang diajarkan
pada sekolah menengah sering disebut “kimia umum” dan ditujukan sebagai
pengantar terhadap banyak konsep-konsep dasar dan untuk memberikan pelajar alat
untuk melanjutkan ke subjek lanjutannya. Banyak konsep yang dipresentasikan
pada tingkat ini sering dianggap tak lengkap dan tidak akurat secara teknis.
Walaupun demikian, hal tersebut merupakan alat yang luar biasa. Kimiawan secara
reguler menggunakan alat dan penjelasan yang sederhana dan elegan ini dalam
karya mereka, karena terbukti mampu secara akurat membuat model reaktivitas
kimia yang sangat bervariasi.
Ilmu kimia secara sejarah merupakan pengembangan baru, tapi ilmu ini berakar
pada alkimia yang telah dipraktikkan selama berabad-abad di seantero dunia.
Sejarah
Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen terkontrol,
sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu.Akar ilmu kimia dapat dilacak
hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah suatu
zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia.
Adalah api yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas. Setelah emas
ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik menemukan
metode yang dapat merubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan suatu
protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan
sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan
protosains.
Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada pengembangan kimia
modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan terkemuka (terutama
Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan alkimia menjauh dari
filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan
ilmiah. Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap
alkimia dan membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle (1627–1691).
Walaupun demikian, kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh
Antoine Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan
unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan
diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun
1869.
Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan
gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir. Pada bagian
awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum
mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia
telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang
melebar ke bidang biokimia.
Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun 2004,
produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun
dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan pengembangan
2,1% dari total penjualan.
Cabang ilmu
kimia
Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula beberapa
cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.
Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman
tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode
eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua
subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.
Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang
terjadi dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organik berhubungan sangat
erat, seperti dalam kimia medisinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan
dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.
Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan
antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang
tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.
Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi
senyawa organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang
berdasarkan rantai karbon.
Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika
dan dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini
di antaranya termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, mekanika
statistika, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan
fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan
persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.
Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya dalam
matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam
kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer
telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan
seni pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan
permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori
dan eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.
Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk inti.
Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel nuklida
merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.
Bidang lain antara lain adalah astrokimia, biologi molekular, elektrokimia,
farmakologi, fitokimia, fotokimia, genetika molekular, geokimia, ilmu bahan,
kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda padat, kimia hijau, kimia inti, kimia
medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan, kimia organologam, kimia
permukaan, kimia polimer, kimia supramolekular, nanoteknologi, petrokimia,
sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia, serta termokimia.
Konsep dasar
Tatanama
Tatanama kimia merujuk pada sistem penamaan senyawa kimia. Telah dibuat sistem
penamaan spesies kimia yang terdefinisi dengan baik. Senyawa organik diberi
nama menurut sistem tatanama organik. Senyawa anorganik dinamai menurut sistem
tatanama anorganik.
Atom
Atom adalah suatu kumpulan materi yang terdiri atas inti yang bermuatan
positif, yang biasanya mengandung proton dan neutron, dan beberapa elektron di
sekitarnya yang mengimbangi muatan positif inti. Atom juga merupakan satuan
terkecil yang dapat diuraikan dari suatu unsur dan masih mempertahankan
sifatnya, terbentuk dari inti yang rapat dan bermuatan positif dikelilingi oleh
suatu sistem elektron.
Unsur
Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang sama pada
intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh, semua
atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia karbon,
dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur uranium.
Tampilan unsur-unsur yang paling pas adalah dalam tabel periodik, yang
mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat kimianya. Daftar unsur
berdasarkan nama, lambang, dan nomor atom juga tersedia.
Sistem Periodik Unsur
1.
|
TRIADE
DOBEREINER DAN HUKUM OKTAF NEWLANDS
TRIADE
DOBEREINER
Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki
kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom.
Contoh
kelompok-kelompok triade:
|
- Cl, Br
dan I
|
- Ca, Sr
dan Ba
|
- S, Se dan
Te
|
HUKUM OKTAF
NEWLANDS
Apabila unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom, maka
unsur kesembilan mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan unsur pertama, unsur
kesepuluh mirip dengan unsur kedua dan seterusnya. Karena setelah unsur
kedelapan sifat-sifatnya selalu terulang, maka dinamakan hukum Oktaf.
(+8)
Contoh: Li (nomor atom 3) akan mirip sifatnya dengan Na (nomor atom 11) 3 ®
11
|
2.
|
SISTEM
PERIODIK MENDELEYEV
-
|
Disusun
berdasarkan massa atomnya dengan tidak mengabaikan
sifat-sifat unsurnya.
|
-
|
Lahirlah
hukum periodik unsur yang menyatakan bahwa apabila unsur disusun menurut
massa atomnya, maka unsur itu akan menunjukkan sifat-sifat yang berulang
secara periodik.
|
-
|
Beberapa
keunggulan sistem periodik Mendeleyev, antara lain:
|
|
-
|
Ada tempat
bagi unsur transisi.
|
|
-
|
Terdapat
tempat-tempat kosong yang diramalkan akan diisi dengan unsur yang belum
ditemukan pada waktu itu.
|
-
|
Kekurangan
sistem periodik ini:
|
|
-
|
Adanya empat pasal anomali,
yaitu penyimpangan terhadap hukum perioditas yang disusun berdasarkan
kenaikan massa atomnya. Keempat anomali itu adalah: Ar dengan K, Te dengan
I, Co dengan Ni dan Th dengan Pa.
|
|
3.
|
SISTEM PERIODIK BENTUK PANJANG
Sistem ini merupakan penyempurnaan dari gagasan Mendeleyev, disusun
berdasarkan nomor atomnya.
Sistem ini terdiri dari dua deret, deret horisontal disebut periodik dan
deret vertikal disebut golongan.
|
4.
|
SISTEM PERIODIK DAN HUBUNGANNYA
DENGAN KONFIGURASI ELEKTRON
A.
|
HUBUNGAN ANTARA PERIODA DENGAN
KONFIGURASI ELEKTRON
Dalam sistem periodik, perioda menunjukkan banyaknya kulit yang telah
terisi elektron di dalam suatu atom.
Sehingga sesuai dengan banyaknya kulit yaitu K, L, M, N, O, P, Q maka
sistem periodik mempunyai 7 perioda.
|
B.
|
|
C.
|
|
D.
|
|
|
Ion
Ion atau spesies bermuatan, atau suatu atom atau molekul yang kehilangan atau
mendapatkan satu atau lebih elektron. Kation bermuatan positif (misalnya kation
natrium Na+) dan anion bermuatan negatif (misalnya klorida Cl?) dapat membentuk
garam netral (misalnya natrium klorida, NaCl). Contoh ion poliatom yang tidak
terpecah sewaktu reaksi asam-basa adalah hidroksida (OH?) dan fosfat (PO43?).
Senyawa
Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan
perbandingan tetap yang menentukan susunannya. Sebagia contoh, air merupakan
senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan dua terhadap
satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia.
Molekul
Molekul adalah bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia
murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisik yang unik. Suatu molekul
terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat satu sama lain.
Zat kimia
Suatu zat kimia dapat berupa suatu unsur, senyawa, atau campuran
senyawa-senyawa, unsur-unsur, atau senyawa dan unsur. Sebagian besar materi
yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu bentuk campuran,
misalnya air, aloy, biomassa, dll.
Ikatan kimia
Ikatan kimia merupakan gaya yang menahan berkumpulnya atom-atom dalam molekul
atau kristal. Pada banyak senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep
bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan
susunannya. Serupa dengan ini, teori-teori dari fisika klasik dapat digunakan
untuk menduga banyak dari struktur ionik. Pada senyawa yang lebih
kompleks/rumit, seperti kompleks logam, teori ikatan valensi tidak dapat
digunakan karena membutuhken pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika
kuantum.
Wujud zat
Fase adalah kumpulan keadaan sebuah sistem fisik makroskopis yang relatif
serbasama baik itu komposisi kimianya maupun sifat-sifat fisikanya (misalnya
masa jenis, struktur kristal, indeks refraksi, dan lain sebagainya). Contoh
keadaan fase yang kita kenal adalah padatan, cair, dan gas. Keadaan fase yang
lain yang misalnya plasma, kondensasi Bose-Einstein, dan kondensasi Fermion.
Keadaan fase dari material magnetik adalah paramagnetik, feromagnetik dan
diamagnetik.
Reaksi kimia
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini
bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar,
pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau
penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk
atau terputusnya ikatan kimia.
Kimia kuantum
Kimia kuantum secara matematis menjelakan kelakuan dasar materi pada tingkat
molekul. Secara prinsip, dimungkinkan untuk menjelaskan semua sistem kimia
dengan menggunakan teori ini. Dalam praktiknya, hanya sistem kimia paling
sederhana yang dapat secara realistis di investigasi dengan mekanika kuantum
murni, dan harus dilakukan hampiran untuk sebagian besar tujuan praktis
(misalnya, Hartree-Fock, Post-Hartree-Fock, atau density functional theory,
lihat kimia komputasi untuk detilnya). Karenanya, pemahaman mendalam mekanika
kuantum tidak diperlukan bagi sebagian besar bidang kimia, karena implikasi
penting dari teori (terutama hampiran orbital) dapat dipahami dan diterapkan
dengan lebih sederhana.
Dalam mekanika kuantum (beberapa penerapan dalam kimia komputasi dan kimia
kuantum), Hamiltonan, atau keadaan fisik, dari partikel dapat dinyatakan
sebagai penjumlahan dua operator, satu berhubungan dengan energi kinetik dan
satunya dengan energi potensial. Hamiltonan dalam persamaan gelombang
Schrödinger yang digunakan dalam kimia kuantum tidak memiliki terminologi bagi
putaran elektron.
Penyelesaian persamaan Schrödinger untuk atom hidrogen memberikan bentuk
persamaan gelombang untuk orbital atom, dan energi relatif dari orbital 1s, 2s,
2p, dan 3p. Hampiran orbital dapat digunakan untuk memahami atom lainnya
seperti helium, litium, dan karbon.
Hukum kimia
Hukum-hukum kimia sebenarnya merupakan hukum fisika yang diterapkan dalam
sistem kimia. Konsep yang paling mendasar dalam kimia adalah Hukum kekekalan
massa yang
menyatakan bahwa tidak ada perubahan jumlah zat yang terukur pada saat reaksi
kimia biasa. Fisika modern menunjukkan bahwa sebenarnya energilah yang kekal,
dan bahwa energi dan massa saling berkaitan. Kekekalan energi ini mengarahkan
kepada pentingnya konsep kesetimbangan, termodinamika, dan kinetika.
Pengertian Fisika
Fisika adalah salah satu mata
pelajaran yang paling tidak disukai oleh kebanyakan orang, dikarenakan fisika
memuat banyak sekali Rumus Fisika yang rumit dan cukup
membingungkan. Kita seringkali mendengar kata "Fisika"
tapi apa sih sebenarnya pengertian Fisika ?
Pengertian Fisika secara Ontologi
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan
dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan Fisika adalah
studi mengenai dunia anorganik fisik, sebagai lawan dari dunia organik sepertibiologi, fisiologi dan lain-lain. (physical
science, Britannica Concise Encyclopedia, 2006).
Atau dalam pengertian lain fisika adalah ilmu
yang mempelajari/mengkaji benda-benda yang ada di alam, gejala-gejala,
kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut secara
fisik dan mencoba merumuskannya secara matematis sehingga dapat dimengerti
secara pasti oleh manusia untuk kemanfaatan umat manusia lebih lanjut. Jadi fisika merupakan
suatu cabang ilmu pengetahuan sains yang mempelajari sesuatu yang konkret dan dapat
dibuktikan secara matematis dengan menggunakan rumus-rumus persamaan yang
didukung adanya penelitian yang terus dikembangkan oleh para fisikawan.
Pengertian Fisika secara Epistimologi
Menurut sejarah, fisika adalah
bidang ilmu yang tertua, karena dimulai dari pengamatan-pengamatan dari gerakan
benda-benda langit. Terdapat dua hal saling terkait yang tidak bisa dipisahkan
di dalam fisika, yaitu pengamatan dalam eksperimen dan telaah teori. Keduanya
tidak dapat dipisahkan saling tergantung satu sama lain. Untuk sesuatu yang
baru teori bergantung pada hasil-hasil eksperimen, tapi di sisi lain arah
eksperimen dipandu dengan adanya teori (Timo A. Nieminen, Theory versus
experiment? No!, The University of Queensland, Friday, 6th October, 2006).
Awal mula adanya ilmu fisika ini
lebih pada berbagai macam pertanyaan yang timbul dalam benak manusia mengenai
segala apa yang ada dan terjadi di alam ini yang membuat manusia melakukan
berbagai upaya guna mencari jawabannya. Salah satunya adalah dengan melakukan
pengamatan yang dilanjutkan dengan penelitian yang akhirnya akan mendapatkan
suatu hasil sebagai jawaban berupa teori mengenai fenomena alam yang ada dalam hukum-hukum
fisika. Segala apa yang dikaji dalam fisika tidak
lepas dari apa yang telah tersirat dalam Al-qur’an.
Pengertian Fisika secara Aksiologi
Manusia adalah makhluk yang memiliki tujuan di
bumi ini untuk beribadah kepada Allah, ibadah ini dalam pengertian yang luas
dan bukan hanya ibadah yang sifatnya khusus belaka. Untuk memaksimalkan ibadah
dan penghambaan manusia pada Sang Pencipta itu, manusia harus mengenal Ayat-Ayat
Kauniyah yang telah diturunkan sebagai kebenaran bagi manusia. Salah
satu Ayat Kauniyah itu adalah Fisika yang
seharusnya menyenangkan, karena dengan jalan demikian yang merupakan salah satu
dari banyak jalan kita dapat lebih memaksimalkan potensi religiousitas kita.
Ketika kita belajar fisika, kita melihat fenomena-fenomena alam
yang begitu menakjubkan. Sehingga akan menambah keimanan kita sebagai hamba
Allah.
Tujuan fisika adalah
agar kita dapat mengerti bagian dasar dari benda-benda dan interaksi antara
benda-benda, jadi untuk menerangkan gejala-gejala alam. Perkembangan ilmu
fisika dalam kehidupan manusia telah membawa manusia kepada kehidupan
yang lebih baik
Energi
Energi adalah suatu besaran yang kekal tidak dapat diciptakan
dan tidak dapat dimusnahkan. Berikut ini adalah macam-macam energi yaitu energi
potensial, energi kinetic, energi kimia, energi kalor, energi listrik, energi
bunyi, energi bunyi, energi nuklir, energi radiasi.
- Pengertian Energi potensial
adalah energi yang dimiliki oleh benda diam. Energi ini juga disebut
dengan energi diam. Misalnya suatu benda yang mempunyai ketinggian
tertentu dan pegas yang ditekan atau direnggangkan. Jika semua itu dilepas
akan melakukan usaha (gerakan)
- Pengertian energi kinetik
adalah energi yang dimiliki suatu benda pada saat bergerak. Misalnya jika
seorang sedang berlari, mobil pada saat melaju, benda yang berputar dan
kereta yang sedang bergerak. Pada saat itu benda-benda tersebut mempunyai
energi yang disebut energi kinetic atau energi gerak.
- Pengertian energi kimia
yaituenergi yang timbul akibat terjadinya reaksi kimia. Makanan dari pada
bahan bakar pada umumnya tersusun atas senyawakimia yang di dalamnya
tersimpan energi kimia.
- Pengertian energi kalor, yaitu
bentuk energi yang banyak kita jumpai seperi matahari, api atau bentu
energi yang lain yang harus dibentuk dalam bentuk kalor misalnya setrika,
solder dan kompor.
- Pengertian energi listrik,
yaitu energi yang tersimpan dalam arus listik (muatan yang bergerak0.
Energi ini banyak dimanfaatnya. Contoh radio, solder, televisi dan lain
sebagainya
- Pengertian energi bunyi,
terdapat di dalam segala jenis bunyi. Misalnya orang berbicara, seruling,
ledakan bom dan petir. Bukti bahwa bunyi memilliki energi yaitu ledakan
petir yang dahsyat dapat mengakibatkan pecahnya kaca jendela.
- Pengertian Energi nuklir yaitu
energi yang dihasilkan oleh reaksi pembelahan inti (fisi) berantai
- Pengertian Energi radiasi yaitu
energi yang diperoleh dari pancaran benda berpijar
Pengukuran Besaran besaran dan
Dimensi
Besaran adalah segala sesuatu yang
dapat diukur yang memiliki nilai dan satuan. Besaran menyatakan sifat dari
benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. Oleh karena
satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan untuk tiap
besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran diukur dengan cara
berbeda.
Besaran
fisis terdiri dari: Besaran Pokok dan Besaran Turunan.
Besaran
pokok adalah
besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan
dari besaran lain.
Panjang/Jarak
Satuan
panjang adalah “meter”. Sedangkan definisi dari satuan “meter” : “satu meter
adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299 792
458 sekon.”
Massa
Satuan
massa adalah “kilogram” (disingkat kg). Sedang definisi dari satuan
“kilogram” : “satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan
di lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1, 1899)”
Waktu
Satuan
waktu adalah “sekon” (disingkat s) (detik). Definisi adalah selang waktu yang
diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770
kali dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM
ke-13; 1967)
Kuat
arus listrik
Satuan
kuat arus listrik adalah “ampere” (disingkat A). Satu ampere adalah kuat arus
tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat
panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1
meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 × 10-7 newton pada setiap meter kawat.
Suhu
Satuan
suhu adalah “kelvin” (disingkat K). Satu kelvin adalah 1/273,16 kali suhu
termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13, 1967). Dengan demikian, suhu
termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel air adalah suhu
dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya.
Intensitas
Cahaya
Satuan
intensitas cahaya adalah “kandela” (disingkat cd). Satu kandenla adalah
intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik
pada frekuensi 540 × 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt
per steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979)
Selain
kita mempelajari Besaran Pokok, kita juga mempelajari Besaran turunan. Besaran
turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau
besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok.
Contoh
besaran turunan adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa Jenis,
Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial,
Momentum, Impuls, Momen inersia, dll. Dalam fisika, selain tujuh besaran pokok
yang disebutkan di atas, lainnya merupakan besaran turunan. Besaran Turunan
selengkapnya akan dipelajari pada masing-masing pokok bahasan dalam pelajaran
fisika.
Untuk
lebih memperjelas pengertian besaran turunan, perhatikan beberapa besaran
turunan yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok berikut ini.
Luas
= panjang x lebar
=
besaran panjang x besaran panjang
=
m x m
=
m2
Volume
= panjang x lebar x tinggi
=
besaran panjang x besaran panjang x besaran Panjang
=
m x m x m
=
m3
Kecepatan
= jarak / waktu
=
besaran panjang / besaran waktu
=
m / s
Dimensi
Besaran
Dimensi
besaran diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili massa (mass),
panjang (length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu Dimensi Primer
dan Dimensi Sekunder. Dimensi Primer meliputi M (untuk satuan
massa), L (untuk satuan panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi
Sekunder adalah dimensi dari semua Besaran Turunan yang dinyatakan
dalam Dimensi Primer. Contoh : Dimensi Gaya : M L T-2 atau
dimensi Percepatan : L T-2.
Catatan
:
Semua
besaran fisis dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besaran pokok
(Dimensi Primer) yaitu panjang, massa dan waktu. Sebagaimana terdapat Satuan
Besaran Turunan yang diturunkan dari Satuan Besaran Pokok, demikian juga
terdapatDimensi Primer dan Dimensi Sekunder yang
diturunkan dari Dimensi Primer.
Manfaat
Dimensi dalam Fisika antara lain : (1) dapat digunakan untuk membuktikan dua
besaran sama atau tidak. Dua besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang
sama atau keduanya termasuk besaran vektor atau skalar, (2) dapat digunakan untuk
menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar, (3) dapat digunakan
untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis
tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.
Satuan
dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis
didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu
(contohnya, besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau
mikrometer), namun dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang
berbeda dapat dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m = 39,37 in; angka
39,37 ini disebut sebagai faktor konversi), sementara tidak ada faktor konversi
antarlambang dimensi.